Home Jawa Timur 01-Kediri Kreativitas Tanpa Batas SLB Budi Mulya Joho Wates

Kreativitas Tanpa Batas SLB Budi Mulya Joho Wates

10 min read
0
14
236

Kediri (MPN) – Artistik Kreatif dan Bermakna. Tak sekedar terampil menggerakkan jari jemari dan ayunan lengan yang gemulai, namun makna tarian kebhinekaan menyeruak dalam langkah kehidupan nyata yang penuh gotong royong dalam kebersamaan, kian digelembungkan, bersinergi membangun Bangsa dan Negara berlandaskan Ideologi Pancasila. “Hal inilah yang dikedepankan dalam menciptakan sebuah kreativitas pembelajaran dalam bingkai Penguatan Profil Pelajar Pancasila, P5, di Sekolah kami,” tandas Slamet Hariyono SPd, Kasek SLB Budi Mulya Joho Wates, di Acara Gebyar Seni Keberagaman Budaya Nusantara, kamis (22/12).

Menurut Hariyono, penerapan kreativitas dalam pembelajaran bidang pendidikan dan budaya di SLB Budi Mulya, tak terlepas dari  ideologi dasar Pancasila yang terinci dalam penguatan kreativitas pelajar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) ini. Karena daya nalar, intelektualitas dan fisik  yang mengalami beberapa hambatan permanen, sehingga ditumbuhkan dengan kreativitas gerak dan karakter positif yang mencerminkan kebersamaan dan gotong royong. Berbudaya. “Disinilah bentuk penonjolan aplikasi kurikulum yang mengedepankan penguasaan keanekaragaman budaya nusantara, yang kelak para siswa akan bersinergi, menerima perbedaan menuju persatuan dan gotong royong,” ujarnya seraya memaknai Tari Wonderland Indonesia yang jadi pemenang utama dalam gebyar seni tersebut.

Para Penari Profil Pelajar Pancasila SLB Budi Mulya Joho Wates, dalam gebyar seni keberagaman budaya nusantara (22/12)

Even Rutin

Tak hanya itu, semua kreasi seni dari para siswa bersama guru dan orang tua, menghiasi panggung besar berukuran 6 x 12m di halaman SLB Budi Mulya, sejak pagi hingga siang hari. Diantaranya, Seni Tari, Seni Musik, Pantomim, Fashion Show Kebhinekaan. Antusiasme peserta luar biasa, mulai siswa semua tingkatan dan klasifikasi ketunaan, para guru, hingga orang tua murid turut membahu dan berlagu. Pokoknya Seru. Bahkan bernyanyi-ria, berjoget-ria, dan keceriaan kebersamaan tercipta dalam even rutin setiap akhir semester ini. “Kami pun bangga, dapat menciptakan suasana kekeluargaan dan kreativitas seperti ini,” tutur Hariyono jujur.

Pada kesempatan itu, setiap hasil kreativitas yang diperagakan siswa SLB Budi Mulya, dinilai secara menyeluruh, tanpa batas klasifikasi. Bentuk penampilannya saja. Karena siswa yang partisipasi melalui kelompok hanya sedikit, itupun berbeda jenis tampilan. Tidak semua bidang tari, namun terdapat seni musik, pantomim, fashion show. “Yang paling pokok adalah menggambarkan nilai keberagaman budaya nusantara dan menonjolkan bentuk kreativitas yang luas, namun tetap mengedepankan Bhineka Tunggal Ika, meski banyak perbedaan tetapi tetap satu,” ujar Hariyono sebagai ketua tim juri kreativitas penampilan.

Pantomim diperagaman 3 siswa dari SLB Budi Mulya Desa Joho Wates, dalam Gebyar Seni Keberagaman Budaya Nusantara (22/12)

Laksana aktor model profesional, ketga anak sepadan SMALB yang tuna grahita mempertontontokan gerakan patah-patah dibalik topeng hiasan menyamarkan wajah. Tepukan meriah penonton pun menggema saat meraka usai beraksi. Begitu pun fashion show kebhinekaan yang diperagakan siswa tuna grahita, juga mampu menenggelamkan angan penonton yang selalu tak tega. Namun kesemua sikap orang yang menikmati penampilan siswa difabel itu tak harus diselimuti perasaan sendu mendayu. Setidaknya mengapresiasi agar  mereka selalu berani tampil dan tak rendah diri, harus diutamakan. Membantu agar anak berkebutuhan khusus itu terus berjuang sesuai kemampuannya. Kita hanya perlu mendukungnya.

Dalam kesempatan itu, seorang ABK penyandang Tuna Daksa sekaligus tuna grahita, begitu semangat memakai kursi roda beraksi diatas panggung. Tak henti-hentinya pria usia 14-an itu selalu menggerakkan tangannya meski wajah dan matanya tampak sayu, lelah tak bergairah. Disampingnya banyak siswa beraksi mandiri mengikuti alunan nada trendi. Seolah tak mau tau, para siswa SLB Budi Mulya itu menjejali panggung sambil berteriak kecil bak artis musik kontemporer yang lagi syuting di depan kamera televisi. “Wong kok ngene ojo dibading-bandingke …. Yo mesti kalah…. Begitu nyanyian yang dijogetinya. Tampak lucu tapi penuh arti, hingga membuat kita tak sampai hati. Apalagi meninggalkannya beraksi dalam upaya meningkatkan kreativitas hidupnya.

Para Guru yang siswanya menjadi pemenang penampilan Kreativitas Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Gebyar seni keberagaman Budaya Nusantara, kamis (22/12)

Pada akhir acara, diumumkan beberapa pemenang penampilan kreativitas siswa dalam gebyar seni keberagaman budaya nusantara itu. Sebagai juara 3 adalah Penampilan Pembacaan Puisi bertajuk Ibu. Juara 2, pantomim, serta Juara Utama diraih kelompok Tari Profil Pelajar Pancasila berjudul Tari Wonderland Indonesia. Sedangkan juara favoritnya yaitu penampilan Fashion Show Mama Mia. Asyiiik…

Para siswa SLB Budi Mulya bersimpuh kepeda Ibu Guru sembari mengucapkan Selamat Hari Ibu 22 Desember (22/12)

Sebelum penerimaan hadiah, acara itu diisi aksi para siswa SLB Budi Mulya yang mendekati para Ibu Guru dan Kepala Sekolah, bersimpuh sembari mengucapkan Selamat Hari Ibu, dilanjutkan berdiri sambil memberi seuntai bunga mekar bersemi, sebagai lambang kasih siswa-siswi untuk para guru, di hari Ibu 22 Desember itu.

lPara Guru SLB Budi Mulya Desa Joho Wates, terus berinovasi tanpa henti untuk pengembangan karakter Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (22/12).

Terus Berinovasi

SLB Budi Mulya Joho Wates ini merupakan sekolah anak difabel, berstatus swasta, yang diintis dan didirikan Hariyono bersama para koleganya pada 2007. Sejak saat itu, Hariyono yang sebelumnya mengelola SLB Negeri Kandat, konsentrasi menangani SLB Wates itu. Kini, SLB Budi Mulya mempunyai 95 siswa yang ditangani 14 Guru, termasuk Kepala Sekolah. Semua siswa itu mulai tingkatan SD hingga SMALB. Jenis ketunaannya meliputi  tuna netra (buta), tuna rungu (tuli), tuna grahita (hambatan berpikir), tuna daksa (cacat tubuh) dan Autis (hambatan perilaku individu dan sosial yang berlebihan).

Para Siswa SLB Budi Mulya Joho Wates, tampil bersama, bergembira-ria pada penghujung acara Gebyar Seni Keberagaman Budaya Nusantara, kamis (22/12)

SLB Budi Mulya beralamat di Desa Joho Kecamatan Wates, kini terus berbenah. Ruang kelas yang terbatas fasilitasnya, juga menjadi bahan pemikiran Slamet Hariyono SPd, sang Kepala Sekolah bersama para gurunya. Tiga ruang kelas, 1 ruang guru dan kasek, 1 panggung terbuka, serta fasilitas toilet, kamar mandi yang terbatas, masih membutuhkan pengembangan. Terutama Ruang Sirkulasi dan Perpustakaan, Data Center, masih perlu direalisasikan. Dalam bidang pembelajaran, SLB Budi Mulya selalu berinovasi tanpa henti. Terus berbenah, berkreasi melalui penguatan karakter budaya lokal, nenek moyang yang arif, menjunjung tinggi nilai tradisi luhur, serta mengedepankan karakter budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari. Maka itu, Slamet Hariyono SPd, berupaya menggandeng pihak ketiga maupun siapa saja yang ingin perduli terhadap eksistensi anak difabel, penyandang cacat, ini.  Monggo, dinanti– (Ajie)-.

Load More Related Articles
Load More By Aji Suharmaji
Load More In 01-Kediri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Pertahankan Martabat Kepengurusan HPK

Malang (MPN) – Berjatidiri Eksis. Himpunan Penghayat Kepercayaan (HPK) Terhadap Tuha…